Pengertian seks bebas
Salah satu masalah sosial bahkan
sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas yang banyak terjadi di
kalangan remaja. Banyak dari mereka yang masuk ke lembah hitam tanpa mereka
sadari. Seks bebas adalah hubungan seksual yang di lakukan pranikah
(tanpa menikah) atau sering berganti pasangan.
Mengenal Bahaya HIV/AIDS
Penyakit AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu kumpulan gelaja penyakit yang
disebabkan oleh retrovirua, yaitu virus HIV yang menyerang sistem kekebalan
atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh, maka orang yang
terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal, yang
dikenal dengan infeksi opottunistik. Hal ini yang menyebabkan penyakit AIDS
merupakan penyakit yang sangat mematikan.
Pasa penderita AIDS, sindrom akan
muncul 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV. Berdasarkan hal tersebut,
maka penderita AIDS di masyarakat di golongkan ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Penderita yang mengidap
HIV dan telah menunjukan gejala klinis (penderita AIDS positif)
2. Penderita yang
mengidap HIV, tetapi belum menunjukan gejala klinis (penderita AIDS negatif)
Penyebab terjadinya seks bebas
Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor
dari dalam diri remaja itu sendiri. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang
lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan
Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar pribadi seorang remaja. Faktor terbesar penyebab terjadinya
perilaku menyimpang remaja (seks bebas) adalah lingkungan dan pergaulan.
Pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas, maka dia bisa juga terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas, maka dia bisa juga terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.
Pengaruh materi pornografi (film, video, internet, dan sebagainya)
Jika seseorang berulang kali
mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks
bebas.
Pengaruh obat/narkoba dan alkohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh
narkoba dan alkohol bisa berpikir jernih dan ini mencegah dia melakukan
perilaku berisiko. Dalam keadaan di pengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka
pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks
bebas
Dampak seks bebas :
Menciptakan kenangan buruk
Apabila seseorang terbukti telah
melakukan seks pranikah atau seks bebas, maka secara moral pelaku akan di
hantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut
menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
Mengakibatkan
kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa
mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi
akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan dianggap
"kecelakaan" ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku
bahkan keturunannya.
Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang
ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker
rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat
mengakibatkan kematian.
Penyebaran penyakit
Penyakit kelamin akan menular
melalui pasangan dan bahkam keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas
dengan berganti-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan
penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin.
Salah satu virus yang bisa di tularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.
Cara Penularan HIV/AIDS
Secara umum, terdapat lima faktor
yanh perlu di perhatikan pada penularan suatu penyakit yaitu sumber infeksi,
pembawa agen, atau manusia yang rentan penyakit. Virus HIV sampai saat ini
terbukti hanya menyerang sel limbitmsit T dan sel otak. Virus HIV sangat lemah
dan mudah mati di luar tubuh. Pembawa agen yang dapat membawa virus HIV keluar
tubuh dan menularkan kepada orang lain adalah berbagai cairan tubuh. Cairan
tubuh yang terbukti menularkan di antaranya semen, cairan vagina atau serviks,
dan darah penderita.
Banyak cara diduga menjadi cara
penularan virus HIV, namun hingga kini cara penularan HIV yang di ketahui
adalah melalui dua cara :
Transmisi Seksual
Penularan melalui hubungan seksual,
baik homoseksual maupun heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang
paling sering terjadi. Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina
atau serciks. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada
pasangan seksnya
Transmisi
nonseksual
A. Transisi Transplasental :
1. akibat
penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya yang akan terkontaminasi,
misalnya pada penyalahgunaan narkotika yang menggunakan jarum suntik yang
tercemar secara bersama-sama atau penggunaan alat tindik yang telah
terkontaminasi.
2. transmisi
melalui transfusi atau produk darah. Lebih dari 90%, seseorang yang melakukan
transfusi darah terkontaminasi virus HIV akan tertular.
B. Transmisi parental
Seorang
penderita AIDS yang mengandung, kemungkinan besar akan menularkan penyakitnya
pada janin yang di kandungnya. Penularan dapat terjadi saat hamil, melahirkan,
atau menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan resiko
rendah.
Source : http://www.mahasiswaketje.com
0 Response to "Bahaya Seks Bebas dan HIV/AIDS"
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.