Bahaya Seks Bebas dan HIV/AIDS


 
Foto: http://www.istockphoto.com
Pengertian seks bebas
Salah satu masalah sosial bahkan sudah mengglobal saat ini adalah masalah seks bebas yang banyak terjadi di kalangan remaja. Banyak dari mereka yang masuk ke lembah hitam tanpa mereka sadari. Seks bebas  adalah hubungan seksual yang di lakukan pranikah (tanpa menikah) atau sering berganti pasangan.

Mengenal Bahaya HIV/AIDS
Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu kumpulan gelaja penyakit yang disebabkan oleh retrovirua, yaitu virus HIV yang menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya sistem kekebalan tubuh, maka orang yang terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal, yang dikenal dengan infeksi opottunistik. Hal ini yang menyebabkan penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat mematikan.
Pasa penderita AIDS, sindrom akan muncul 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV. Berdasarkan hal tersebut, maka penderita AIDS di masyarakat di golongkan ke dalam dua kategori, yaitu:
      1.   Penderita yang mengidap HIV dan telah menunjukan gejala klinis (penderita AIDS positif)
    2.  Penderita yang mengidap HIV, tetapi belum menunjukan gejala klinis (penderita AIDS negatif)

Penyebab terjadinya seks bebas
      Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri remaja itu sendiri. Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja melakukan tindakan penyimpangan
      Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pribadi seorang remaja. Faktor terbesar penyebab terjadinya perilaku menyimpang remaja (seks bebas) adalah lingkungan dan pergaulan.
      Pergaulan
Kita tahu pergaulan punya pengaruh besar terhadap perilaku kita. Maka jika seseorang mempunyai lingkungan pergaulan dari kalangan teman-teman yang suka melakukan seks bebas, maka dia bisa juga terpengaruh dan akhirnya ikut melakukan seks bebas.
      Pengaruh materi pornografi (film, video, internet, dan sebagainya)
Jika seseorang berulang kali mengakses materi pornografi, maka ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas.
      Pengaruh obat/narkoba dan alkohol
Seseorang yang bebas dari pengaruh narkoba dan alkohol bisa berpikir jernih dan ini mencegah dia melakukan perilaku berisiko. Dalam keadaan di pengaruhi oleh narkoba dan alkohol, maka pemikiran jernih bisa menurun dan ini bisa mendorong terjadinya perilaku seks bebas

Dampak seks bebas :
      Menciptakan kenangan buruk
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas, maka secara moral pelaku akan di hantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
      Mengakibatkan kehamilan
Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan dianggap "kecelakaan" ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
      Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
      Penyebaran penyakit
Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkam keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan berganti-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa di tularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

Cara Penularan HIV/AIDS
Secara umum, terdapat lima faktor yanh perlu di perhatikan pada penularan suatu penyakit yaitu sumber infeksi, pembawa agen, atau manusia yang rentan penyakit. Virus HIV sampai saat ini terbukti hanya menyerang sel limbitmsit T dan sel otak. Virus HIV sangat lemah dan mudah mati di luar tubuh. Pembawa agen yang dapat membawa virus HIV keluar tubuh dan menularkan kepada orang lain adalah berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh yang terbukti menularkan di antaranya semen, cairan vagina atau serviks, dan darah penderita.
Banyak cara diduga menjadi cara penularan virus HIV, namun hingga kini cara penularan HIV yang di ketahui adalah melalui dua cara :
      Transmisi Seksual
Penularan melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi. Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serciks. Infeksi dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya
      Transmisi nonseksual
      A. Transisi Transplasental :
1.  akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya yang akan terkontaminasi, misalnya pada penyalahgunaan narkotika yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama atau penggunaan alat tindik yang telah terkontaminasi.
2.  transmisi melalui transfusi atau produk darah. Lebih dari 90%, seseorang yang melakukan transfusi darah terkontaminasi virus HIV akan tertular.
      B.     Transmisi parental
Seorang penderita AIDS yang mengandung, kemungkinan besar akan menularkan penyakitnya pada janin yang di kandungnya. Penularan dapat terjadi saat hamil, melahirkan, atau menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan resiko rendah.
Source : http://www.mahasiswaketje.com

0 Response to "Bahaya Seks Bebas dan HIV/AIDS"

Posting Komentar

Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.