![]() |
Foto : Esti P.W, Amd.Kep |
TB merupakan infeksi oportunistik terbanyak dan penyebab utama
kematian pada orang dengan HIV dan AIDS (ODHA).
Kolaborasi TB-HIV adalah upaya pengendalian kedua penyakit dengan mengintegrasikan kegiatan kedua program secara fungsional, baik pada aspek menajemen kegiatan program maupun penyediaan pelayanan bagi pasien .
Kolaborasi TB-HIV adalah upaya pengendalian kedua penyakit dengan mengintegrasikan kegiatan kedua program secara fungsional, baik pada aspek menajemen kegiatan program maupun penyediaan pelayanan bagi pasien .
Tujuan
kolaborasi ini untuk mengurangi beban kedua penyakit tersebut secara
efektif dan efisien melalui pembentukan mekanisme kolaborasi program TB
dan HIV/AIDS, menurunkan beban TB pada ODHA (IPT, intensifikasi penemuan
kasus TB dan pengobatan, PPI TB di layanan kesehatan), dan menurunkan
beban HIV pada pasien TB (menyediakan tes HIV; pencegahan HIV;
pengobatan preventif dengan kotrimoksasol; dan Perawatan, dukungan dan
pengobatan HIV).
Bagaimana Model
Kolaborasi TB – HIV/AIDS ?
MODEL
LAYANAN PARALEL Layanan TB dan layanan HIV berdiri sendiri-sendiri di sarana
kesehatan yang sama atau berbeda, dan melaksanakan kolaborasi melalui sistem
rujukan yang disepakati.
MODEL
LAYANAN TERINTEGRASI Layanan TB dan layanan HIV terpadu dalam satu unit di
setiap sarana kesehatan
Lalu
apa Keuntungan pelayanan kolaborasi TB-HIV ?
Untuk
pasien (TB dan HIV)
a.Meningkatkan akses untuk prevention,
diagnosis dan treatment services
b. Meningkatkan adherence and treatment
outcome
Untuk Fasyankes
a. Desentralisasi pelayanan
b. Integrasi petugas
c.Memaksimalkan sinergi dan
partnership antara stakeholders
d. Penggunaan sumberdaya secara
effective
0 Response to "KOLABORASI TB HIV KABUPATEN BOYOLALI"
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.