Nutrisi merupakan zat yang ada pada suatu makanan yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan yang dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh yang meliputi protein, vitamin, mineral, lemak dan air. Zat gizi diperoleh dari makanan yang didapatkan dalam bentuk sari makanan dari hasil pemecahan pada sistem pencernaan. Nutrisi atau zat gizi itu sendiri terdiri dari organik dan anorganik. Zat gizi organik terdiri dari lemak, vitamin, karbohidrat, dan protein sedangkan anorganik terdiri dari air dan mineral.
Zat gizi juga dikelompokan menurut sumber, jumlah kebutuhan dan fungsi. Zat gizi menurut sumber yakni dari hewani (sumber gizi dari hewan) dan nabati (sumber dari tumbuh tumbuhan). Zat gizi menurut jumlah kebutuhan yakni kebutuhan zat gizi makro/ kebutuhan besar (Protein, Lemak, Karbohidrat) dan zat gizi mikro/ kebutuhan kecil (Air, Vitamin, Mineral). Zat gizi menurut fungsi yakni Energi yang merupakan sumber gizi yang akan diolah tubuh menjadi tenaga (Protein, Lemak, Karbohidrat). Zat gizi pembangun/ penjaga imunitas tubuh ( Mineral, Protein, Vitamin , Lemak). Zat gizi pengatur/ metabolisme (air, lemak, protein dan mineral)
ODHA merupakan singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS, istilah bahwa orang tersebut sudah terinfeksi HIV/AIDS. Permasalahan yang sering dialami ODHA yakni kekurangan vitamin sehingga memerlukan makanan tambahan. Salah satu dampak dari HIV menyebabkan penderita kehilangan nafsu makan dan gangguan penyerapan nutrisi. Hal ini berhubungan dengan menurunnya cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Sedangkan nutrisi merupakan suatu proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ. Nutrisi untuk ODHA adalah ikatan zat kimia yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya ODHA atau orang yang didiagnosis mengidap HIV AIDS, yang fungsinya untuk pemenuhan kebutuhan gizi, menghasilkan energi, dan membangun jaringan serta membantu proses kehidupan. (Sumber : ners.unair.ac.id)
kesehatan umum pada ODHA akan cepat menurun dan dapat mempercepat perkembangan penyakit HIV menjadi AIDS. Selain itu, malnutrisi juga dapat menghambat pengobatan. Nutrisi berperan penting dalam mempertahankan sistem imun bagi penderita HIV/AIDS. Nutrisi yang buruk bagi penderita HIV AIDS akan meningkatkan kerentanan dan memperparah penyakit infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik sendiri adalah infeksi yang dapat menyerang pada manusia yang memiliki imun yang rendah, karena pada penderita HIV AIDS imun cenderung menurun. Akibat infeksi ini akan menimbulkan kehilangan berat badan dan rusaknya sel bagian pada organ tubuh, tahap akhir dari keadaan malnutrisi ini adalah HIV wasting syndrome dimana penderita akan mengalami 10% penurunan berat badan disertai dengan diare dan demam. Penurunan berat badan yang drastis menjadi salah satu faktor penyebab kematian awal HIV/AIDS yang meningkat dan penurunan waktu harapan hidup. (Sumber : ners.unair.ac.id)
Infeksi HIV merupakan infeksi yang menyerang sistem imun sehingga meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit akibat infeksi lainnya seperti infeksi saluran cerna, tuberkulosis, dan flu. Pada orang yang mengalami infeksi, proses metabolismenya meningkat berkali-kali lipat sehingga kebutuhan akan zat gizi juga bertambah. Bila kebutuhan ini tidak tercukupi melalui makanan, maka metabolisme akan mengambil sumber dari tubuh orang tersebut sehingga orang dengan infeksi HIV mengalami penurunan berat badan, atrofi otot, hingga kelemahan. Keadaan defisiensi gizi membuat seseorang makin cepat masuk ke tahapan AIDS.
Asupan makanan yang cukup juga dapat mencegah terjadinya malnutrisi dan dapat mengembalikan serta mempertahankan berat badan ideal/BBI. Nutrisi pada ODHA juga sangat dipengaruhi oleh pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak memenuhi kebutuhan akibat infeksi HIV dapat menyebabkan kekurangan gizi yang lebih parah pada stadium AIDS sehingga lebih rentan terhadap infeksi lainnya.
Pelayanan gizi pada ODHA merupakan strategi penting untuk meningkatkan kualitas hidup ODHA. Sebagian besar ODHA mengalami masalah gizi seperti diare, mual dan perilaku berisiko menimbulkan masalah gizi berupa ketidak mampuan dalam memilih makanan sehat. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang terintegrasi agar ODHA dapat tercukupi kebutuhan gizinya dan dapat kesesuaian dengan obat Antiretroviral (ARV) yang dikonsumsi pasien dalam mengikuti program perawatan dan pengobatan HIV. Orang yang terinfeksi HIV status mikronutrient dan makronutrient yang memadai sangat dibutuhkan. Konsumsi vitamin A dosis tinggi secara berkala dapat mengurangi morbiditas atau kematian karena diare pada anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Pemberian vitamin E, 800 mg / hari, ditambah vitamin C, 1 g / hari, dapat mengurangi kelebihan zat radikal bebas dalam tubuh dan beban HIV pada orang dewasa yang terinfeksi. (Sumber : ners.unair.ac.id)
0 Response to "PELAYANAN GIZI PADA ODHA"
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.