Komisi Penaggulangan AIDS Kabupaten Boyolali telah melaksanakan rapat anggota pada hari Kamis 16 Desember 2021. Rapat yang di hadiri anggota berbagai unsur ini yakni Komisi IV DPRD Boyolali, KODIM 0724, POLRES Boyolali, KEMENAG Boyolali, serta kepala atau yang mewakili dari Organisasi Perangkat Daerah DISDIKBUD, DINSOS, DINKES, DP2KBP3A, DISHUB, DISKOMINFO, DISKOPNAKER, DISPORAPAR, SATPOL PP, BP3D, RUTAN, PMI, IDI, IBI, PPNI, TP PKK, Bagian Hukum SETDA, Bagian KESRA SETDA, RSUD Pandan Arang, RSUD Simo, RSUD Waras Wiris Kabupaten Boyolali, PKVHI Boyolali, KDS Merbabu, Pendamping Sebaya, Paralegal OPSI Surakarta dan Yayasan Mitra Alam Surakarta.
Pertemuan anggota tersebut merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk membahas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kegiatan penanggulangan HIV AIDS di wilayah Kabupaten Boyolali yang tujuannya untuk mengetahui kendala yang dihadapi serta solusi untuk memecahkan masalah selama menjalankan program penanggulangan HIV AIDS. Pada rapat anggota ini diawali dengan paparan materi dari Kepala Dinas Kesehatan selaku Wakil Ketua I Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Boyolali dr. Puji Astuti mengungkapkan bahwa dalam analisa situasi HIV AIDS di Kabupaten Boyolali terjadi peningkatan kasus HIV kumulatif sebanyak 807 kasus HIV/AIDS, Distribusi kasus HIV tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah Ibu rumah tangga, sedangkan Distribusi kasus HIV berdasarkan wilayah Kecamatan di Kabupaten Boyolali yakni Kecamatan Mojosongo dan sebagian besar penderita adalah jenis kelamin laki laki yang rata rata usia produktif. Selain itu beliau juga menyampaikan profil singkat jumlah layanan dan SDM untuk HIV AIDS data layanan HIV AIDS/ PDP ( Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang terdiri dari RSUD Pandan Arang, RSUD Simo, Puskesmas Ngemplak, Puskesmas Banyudono 1, Puskesmas Boyolali 1 & 2, Puskesmas Juwangi, Puskesmas Ampel, Puskesmas Teras, Puskesmas Nogosari, Puskesmas Andong, Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Sawit.
Dilanjutkan Paparan materi ke dua oleh Yayasan Mitra Alam Surakarta Bapak Ligik juga menyampaikan perlu adanya Inklusi Sosial dalam pengembangan program penanggulangan HIV AIDS berbasis masyarakat di Kabupaten Boyolali, yang melatarbelakangi hal ini adalah adanya temuan kasus HIV setiap bulan, ketidakseimbangan intervensi program penanggulngan HIV AIDS pada populasi kunci dan non kunci di Kabupaten Boyolali, Kasus Stigma Diskriminasi terhadap ODHA masih tinggi, dan kurangnya mobilisasi partisipasi masyarakat umum dalam aksi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Boyolali, pada hal tersebut upaya menuju Inklusi Sosial maka masyarakat dan ODHA harus bersama melebur di WPA (Warga Peduli AIDS), Inklusi Sosial diharapkan menjadi impact program ini, sedangkan kasus Stigma Diskriminasi yang tinggi merupakan faktor penghalang program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. (by.aw)
0 Response to "KOMISI PENANGGULANGAN AIDS KABUPATEN BOYOLALI MENGGELAR RAPAT ANGGOTA DI AKHIR TAHUN 2021"
Posting Komentar
Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.