INDONESIA MENUJU BEBAS AIDS 2030 ARV MASIH MENJADI ANDALAN

   Menurut data Kemenkes RI dalam laporan Perkembangan HIV AIDS & PIMS  triwulan 1 Tahun 2021 di Indonesia Nomor : PM.02.02/III/1371/2021  kaskade ODHA yang ditemukan, diobati dan hasil VL nya tersupresi sampai dengan Maret 2021 Jumlah perkiraan ODHA tahun 2020 sebanyak 543.100 orang. Jumlah ODHA ditemukan sebanyak 427.201 orang dan sebanyak 365.289 ODHA masih hidup dengan ODHA yang meninggal sebanyak 61.192 orang. Jumlah ODHA pernah mulai pengobatan ART sebanyak 269.289 orang. Jumlah ODHA pernah mulai pengobatan ART dan masih hidup sebanyak 219.898 orang. dengan jumlah ODHA yang meninggal setelah pernah mulai ART sebanyak 49.391 orang.  Jumlah ODHA putus obat atau lost to follow up (LFU) sebanyak 68.508 orang  Jumlah ODHA menghentikan pengobatan ART sebanyak 6.758 orang. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan sebanyak 144.632 orang. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan yang dites VL minimum setelah 6 bulan pengobatan ARV sebanyak 47.363 orang, dengan hasil VL tersupresi sebanyak 41.754 orang.
   Seiring masih banyak orang yang tidak dapat mengakses layanan pencegahan HIV karena adanya diskriminasi dan stigma. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk sama sama berperan dalam memberikan layanan penyelamatan jiwa ini kepada orang-orang yang paling membutuhkannya dengan tujuan  agar komunitas dapat mengiringi pemberian layanan HIV, membela hak asasi manusia, mendampingi dan bagi tenaga kesehatan di layanan agar dapat memimpin dan berkampanye untuk memastikan bahwa respons AIDS tetap relevan.
   Upaya pemerintah yang mencanangkan  strategi Fast Track 90-90-90 yang meliputi percepatan pencapaian 90% orang mengetahui status HIV melalui tes atau deteksi dini; 90% dari ODHA yang mengetahui status HIV memulai terapi ARV, dan 90% ODHA dalam terapi ARV berhasil menekan jumlah virusnya sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi  terhadap ODHAUntuk mencapai target itu, Kementerian Kesehatan menerapkan strategi akselerasi Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan (STOP). Suluh dilaksanakan melalui edukasi yang menargetkan sekitar 90% masyarakat paham HIV; Temukan dilakukan melalui percepatan tes dini dan diharapkan sekitar 90% ODHA tahu statusnya; Obati dilakukan untuk mencapai 90% ODHA segera mendapat terapi ARV; dan Pertahankan yakni 90% ODHA yang ART tidak terdeteksi virusnya. 
   Untuk mencapai harapan dan target yang direncanakan tersebut tidak dapat tercapai tanpa dukungan lintas program, lintas masyarakat. Kesuksesan dapat terwujud dengan didukung akses layanan kesehatan berkualitas tinggi, sehingga  upaya pencegahan, pendampingan dan dukungan tanpa adanya stigma dan diskriminasi. Saat ini Antiretroviral (ARV) merupakan obat yang ampuh menekan virus HIV/AIDS dalam tubuh orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Efektifnya ARV ini sehingga penderita HIV/AIDS bahkan bisa berkeluarga, produktif bekerja, berkeluarga dan virus nya tidak menular ke istri dan anaknya. Namun hal itu dengan catatan ODHA yang meminum ARV  harus secara teratur tanpa tertinggal sekalipun.

0 Response to "INDONESIA MENUJU BEBAS AIDS 2030 ARV MASIH MENJADI ANDALAN "

Posting Komentar

Mohon berkomentar dengan baik dan sopan demi kenyamanan bersama.