PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM PENANGGULANGAN HIV AIDS SEMESTER 1 DI TAHUN 2023

      Kamis 15 Juni 2023 komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Boyolali bersama Bidang P2P Dinas kesehatan Kabupaten Boyolali tengah melaksanakan kegiatan Koordinasi Program HIV AIDS semester 1 di tahun 2023.

    Pada pelaksanaan kegiatan ini membahas program kegiatan yang telah dilaksanakan selama 6 bulan, di dalam pertemuan koordinasi ini dihadiri dari Sekretariat KPA Kabupaten Boyolali, bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, RSUD Pandan Arang Boyolali, RSUD Simo, RSUD Waras wiris Boyolali, RS PKU Aisyiyah Boyolali, RS Umi Barokah, Yayasan Sehat Peduli Kasih, KDS Merbabu Boyolali dan 21 PDP Puskesmas wilayah kabupaten Boyolali. Pada kegiatan ini memiliki tujuan diketahuinya kendala dalam pelaksanaan kegiatan, mendorong pelayanan dan dukungan  tes viral load bagi ODHIV di layanan PDP serta diperolehnya strategi yang akan dilakukan dalam menjalankan program P2 HIV AIDS. kegiatan semester 1 ini juga melakukan sinkronisasi data dengan tujuan agar data yang tersedia valid dengan tujuan untuk mendorong pelayanan dan dukungan  test Viral Load ODHIV di layanan PDP Kabupaten Boyolali. 

      Dikutip dalam sambutan pembuka acara oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Teguh Tri kuncoro, SKM, MPH untuk data HIV AIDS harus dilakukan sinkroninasi data antara Dinas Kesehatan, KPA dan kelompok penjangkau HIV AIDS sehingga pelayanan terhadap ODHIV / ODHA  dapat lebih maksimal dan masing masing kepentingan memiliki data yang sama, sedangkan untuk  SUFA (Strategic For Anti Retriviral) dengan strategi ini diharapkan penangan HIV dengan memanfaat ART dapat lebih maksimal dalam mendukung Three Zero 2030. Sekretaris 1  KPA kabupaten Boyolali Titiek Sumartini SKM, MSi juga menghimbau dalam sambutan pembukanya bahwa dengan dilakukan kegiatan koordinasi semester 1 ini dapat untuk mencapai taret 90 90 90 yakni maksud angka tersebut adalah 90% orang yang hidup dengan HIV mengetahui status HIV dengan tes HCT, 90%  orang dengan HIV menjalani pengobatan dan 90% orang yang sudah menjalani terapi mengalami penurunan jumlah virus hingga tak terdeteksi.

Share :

Facebook Google+ Twitter